10 Tips Beli Rumah Pertama di 2025: Panduan Lengkap Anti Gagal untuk Milenial Surabaya

23 July 2025 14:12

Memasuki pertengahan tahun 2025, impian untuk memiliki rumah sendiri terasa semakin nyata bagi banyak kalangan milenial dan Gen Z. Namun, membeli rumah pertama bisa menjadi proses yang mendebarkan sekaligus membingungkan. Banyaknya pilihan, istilah teknis, dan proses administrasi seringkali membuat calon pembeli merasa kewalahan.

Jangan khawatir! Jika Anda tinggal di Surabaya dan sekitarnya dan sedang merencanakan langkah besar ini, Anda berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan memberikan 10 tips beli rumah pertama yang praktis dan mudah diikuti, memastikan proses pembelian rumah Anda berjalan lancar dan aman.

1. Cek Kesehatan Finansial Secara Menyeluruh

Tangan seseorang sedang memegang pulpen di atas meja yang penuh dengan laporan keuangan, grafik pertumbuhan, kalkulator, dan tumpukan uang rupiah (pecahan 50.000 dan 100.000). Gambar ini merepresentasikan kegiatan memeriksa kondisi keuangan atau berinvestasi.

Ilustrasi cek kondisi keuangan (pinterest.com)

Langkah paling fundamental sebelum memulai perburuan rumah adalah "bercermin" pada kondisi keuangan Anda. Jangan hanya berpatokan pada gaji bulanan.

  • Buat Anggaran: Catat pemasukan dan pengeluaran rutin Anda setiap bulan untuk mengetahui sisa dana yang bisa dialokasikan.
  • Rasio Utang: Pastikan total cicilan utang Anda (termasuk KPR nanti) idealnya tidak lebih dari 30-35% dari pendapatan bulanan.
  • Skor Kredit (SLIK OJK): Pastikan riwayat kredit Anda bersih. Riwayat cicilan yang macet bisa menghambat pengajuan KPR Anda.

2. Tentukan Budget Maksimal dan Kemampuan Cicilan

Setelah tahu kondisi finansial, tentukan harga rumah maksimal yang bisa Anda jangkau. Gunakan simulasi KPR yang banyak tersedia di situs bank untuk mendapatkan gambaran cicilan bulanan. Ingat, harga rumah bukan satu-satunya biaya yang akan Anda keluarkan.

3. Siapkan Dana Darurat dan Biaya-Biaya Lain

Ini adalah pos yang sering dilupakan! Selain uang muka (DP), Anda wajib menyiapkan dana ekstra sekitar 5-10% dari harga rumah untuk biaya-biaya berikut:

  • Uang Muka (DP): Biasanya berkisar antara 10% hingga 30% dari harga rumah, namun beberapa program KPR dari pemerintah seperti KPR FLPP terkadang menawarkan DP yang lebih rendah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
  • Pajak Pembeli (BPHTB): Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
  • Biaya KPR: Termasuk biaya provisi, administrasi, dan asuransi.
  • Biaya Notaris/PPAT: Untuk mengurus Akta Jual Beli (AJB) dan dokumen lainnya.
  • Biaya Balik Nama Sertifikat.

4. Riset Lokasi yang Strategis di Surabaya dan Sekitarnya

Lokasi adalah segalanya dalam properti. Pertimbangkan faktor-faktor ini saat memilih lokasi di Surabaya:

  • Aksesibilitas: Dekat dengan tempat kerja, akses jalan tol, atau transportasi umum.
  • Fasilitas Publik: Dekat dengan sekolah, rumah sakit, pasar, atau pusat perbelanjaan.
  • Bebas Banjir: Cek riwayat banjir di area incaran Anda, terutama saat musim hujan.
  • Potensi Pengembangan: Area berkembang seperti Wiyung di Surabaya Barat atau Gunung Anyar di Surabaya Timur menawarkan berbagai pilihan menarik bagi pembeli rumah pertama. Selain itu, perhatikan lokasi yang dekat dengan rencana akses Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) untuk potensi investasi jangka panjang.

5. Pilih Antara Rumah Baru (Developer) atau Rumah Seken

Keduanya memiliki plus minus.

  • Rumah Baru: Bangunan baru, desain modern, sering ada promo dari developer. Namun, lingkungan mungkin belum sepenuhnya terbentuk.
  • Rumah Seken: Lingkungan sudah jadi, harga bisa dinegosiasikan. Namun, Anda mungkin perlu menyiapkan dana ekstra untuk renovasi.

6. Pahami Proses dan Syarat Pengajuan KPR

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah sahabat terbaik bagi pembeli rumah pertama. Secara umum, syarat pengajuan KPR adalah WNI, usia minimal 21 tahun, dan memiliki penghasilan tetap. Siapkan dokumen penting seperti KTP, KK, NPWP, surat nikah, slip gaji, dan rekening koran 3 bulan terakhir. Bandingkan penawaran suku bunga dari beberapa bank untuk mendapatkan yang terbaik.

7. Survei Langsung dan Cek Kondisi Fisik Rumah

Jangan pernah membeli rumah hanya dari brosur atau foto! Datang langsung ke lokasi dan perhatikan dengan detail:

  • Struktur bangunan (apakah ada retak di dinding?).
  • Sistem drainase dan sanitasi.
  • Kualitas air dan instalasi listrik.
  • Sirkulasi udara dan pencahayaan alami.

8. Verifikasi Legalitas Dokumen, Ini Wajib!

Sebuah sertifikat tanah berwarna hijau muda dengan tulisan "BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA" dan lambang Garuda Pancasila di bagian atas. Di bawahnya tertulis "SERTIFIKAT (TANDA BUKTI HAK) MILIK". Sertifikat ini tampak diletakkan di atas tumpukan dokumen lain, menunjukkan proses administrasi pertanahan.

Ilustrasi SHM (pinterest.com)

Ini adalah langkah paling krusial untuk keamanan investasi Anda. Pastikan properti memiliki dokumen yang sah dan lengkap:

  • Sertifikat Hak Milik (SHM): Ini adalah status kepemilikan terkuat. Utamakan properti dengan SHM.
  • Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB): Umumnya untuk apartemen atau perumahan developer. Pastikan Anda tahu kapan masa berlakunya habis dan bagaimana cara meningkatkannya ke SHM.
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/PBG: Pastikan bangunan sesuai dengan izin yang diberikan.

Jangan ragu untuk meminta bantuan Notaris/PPAT terpercaya untuk memverifikasi semua dokumen ini.

9. Pilih Developer atau Penjual dengan Reputasi Baik

Jika Anda membeli rumah baru, penting untuk menelusuri rekam jejak developer: apakah mereka konsisten menyelesaikan proyek tepat waktu dan menjaga kualitas bangunan? Sementara itu, jika memilih rumah seken, pahami alasan pemilik menjual properti tersebut bisa memberi gambaran tentang kondisi dan potensi rumah ke depannya.

Tampilan aplikasi PropNex+ di layar smartphone, dengan tagline “Urusan Properti Lebih Mudah!” dan menu fitur pencarian properti, proyek hot, serta penawaran terbaik.

Aplikasi PropNex+

Untuk mempermudah proses pencarian dan memastikan keputusan yang tepat, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan agen profesional dari PropNex Indonesia. Unduh aplikasi PropNex+ sekarang dan temukan properti impian Anda lebih cepat dan aman!

10. Jangan Terburu-buru dan Percaya Insting

Membeli rumah adalah keputusan besar. Setelah semua pengecekan dilakukan, ambil waktu untuk berpikir. Jika ada sesuatu yang terasa mengganjal, jangan abaikan. Diskusikan dengan pasangan atau keluarga. Keputusan yang tenang dan terinformasi adalah kunci untuk mendapatkan rumah impian tanpa penyesalan.

Baca Juga: Mencari Properti di Surabaya: Panduan Lengkap untuk Hunian Impian Anda

Baca Juga: Ciri-Ciri Properti yang Layak Dijadikan Investasi: Jangan Sampai Salah Pilih!

Mewujudkan rumah pertama di tahun 2025 adalah target yang sangat realistis. Dengan mengikuti tips beli rumah pertama di atas, Anda dapat menavigasi proses yang kompleks ini dengan lebih percaya diri. Lakukan riset yang mendalam, siapkan finansial dengan matang, dan jangan ragu bertanya pada ahlinya. Selamat berburu rumah impian Anda!

Berita Terbaru

Contact Person