Ciri-Ciri Properti yang Layak Dijadikan Investasi: Jangan Sampai Salah Pilih!

Mencari properti untuk investasi bisa menjadi salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup Anda. Dengan banyaknya pilihan di pasaran, penting untuk mengetahui ciri-ciri properti yang layak dijadikan investasi agar keuntungan maksimal bisa diraih dan risiko diminimalisir. Jangan sampai salah langkah dan terjebak pada properti yang kurang menguntungkan!

Investasi properti memang dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang stabil dan berpotensi memberikan keuntungan jangka panjang, baik melalui kenaikan harga (capital gain) maupun pendapatan sewa (passive income). Namun, tidak semua properti diciptakan sama, ada faktor-faktor krusial yang membedakan properti "biasa" dengan properti "emas" untuk investasi.

Baca Juga: 6 Keuntungan Investasi Properti yang Wajib Diketahui

1. Lokasi 

Ini adalah mantra abadi dalam dunia properti dan bukan tanpa alasan. Lokasi adalah faktor penentu nilai properti jangka panjang. Properti dengan lokasi strategis cenderung memiliki harga yang stabil atau bahkan terus meningkat.

1. Aksesibilitas: Dekat dengan jalan utama, transportasi publik (stasiun KRL, MRT, halte busway), jalan tol, atau bandara.
2. Fasilitas Umum: Berada di dekat sekolah, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, perkantoran, atau area komersial.
3. Perkembangan Wilayah: Perhatikan rencana pembangunan infrastruktur atau pengembangan kawasan di masa depan yang dapat meningkatkan nilai properti.
4. Lingkungan yang Aman dan Nyaman: Lingkungan yang bersih, aman, dan memiliki fasilitas pendukung seperti taman atau area hijau akan lebih diminati.

Baca Juga: Catat! Ini 3 Skema Jual Beli Rumah Agar Tak Tertipu

2. Potensi Kenaikan Harga Properti

Properti investasi yang baik memiliki potensi kenaikan harga yang signifikan seiring waktu. Hal ini terkait erat dengan lokasi, namun juga dipengaruhi oleh:

1. Rencana Tata Ruang Kota: Perhatikan apakah area tersebut termasuk zona pengembangan atau memiliki batasan pembangunan yang ketat, yang bisa menjaga nilai properti.
2. Permintaan Pasar: Apakah permintaan terhadap jenis properti di lokasi tersebut tinggi? Cek data penjualan dan penyewaan di area sekitar.
3. Kondisi Ekonomi Makro: Pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional juga bisa mempengaruhi kenaikan harga properti secara umum.

Baca Juga: Ini Bedanya Properti Primary vs Secondary

3. Potensi Pendapatan Sewa 

Jika tujuan investasi Anda adalah mendapatkan penghasilan pasif dari sewa, maka potensi pendapatan sewa (rental yield) adalah faktor penting.

1. Target Pasar Penyewa: Apakah properti cocok untuk target penyewa tertentu (mahasiswa, keluarga muda, ekspatriat, pekerja kantor)?
2. Perbandingan Harga Sewa: Lakukan survei harga sewa properti serupa di area tersebut. Pastikan harga sewa yang bisa Anda dapatkan sepadan dengan harga beli properti dan biaya operasional.
3. Tingkat Hunian: Properti di lokasi strategis dengan fasilitas yang memadai cenderung memiliki tingkat hunian yang tinggi.

4. Kondisi Fisik dan Kualitas Bangunan

Kualitas bangunan yang baik akan mengurangi biaya perawatan dan perbaikan di masa depan.

1. Struktur Bangunan: Pastikan tidak ada kerusakan struktural yang serius (retakan besar, masalah fondasi).
2. Kondisi Interior dan Eksterior: Periksa atap, dinding, lantai, instalasi listrik, dan saluran air. Properti yang terawat baik lebih menarik bagi pembeli atau penyewa.
3. Desain Fungsional: Properti dengan tata letak yang fungsional dan efisien akan lebih diminati.

Baca Juga: Mencari Properti di Surabaya: Panduan Lengkap untuk Hunian Impian Anda

5. Legalitas dan Dokumen Lengkap

Ini adalah aspek krusial yang tidak boleh diabaikan. Pastikan properti memiliki legalitas yang jelas dan lengkap untuk menghindari masalah di kemudian hari.

1. Sertifikat Hak Milik (SHM): Ini adalah jenis sertifikat kepemilikan properti paling kuat dan aman di Indonesia.
2. IMB (Izin Mendirikan Bangunan): Pastikan properti memiliki IMB yang sesuai dengan peruntukannya.
3. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan): Pastikan PBB rutin dibayarkan dan tidak ada tunggakan.
4. Bebas Sengketa: Pastikan properti tidak sedang dalam sengketa atau masalah hukum.
5. Perjanjian Jual Beli: Pahami dengan seksama semua poin dalam perjanjian.

6. Harga yang Wajar (Underpriced vs. Overpriced)

Meskipun properti memiliki semua ciri di atas, harga tetap menjadi penentu. Lakukan riset pasar untuk mengetahui harga rata-rata properti serupa di area tersebut.

1. Analisis Perbandingan Pasar (CMA): Bandingkan harga properti yang ingin Anda beli dengan properti lain yang baru saja terjual di area yang sama.
2. Tawar-Menawar: Jangan takut untuk menawar harga, terutama jika Anda menemukan kekurangan atau properti telah lama dipasarkan.

Baca Juga: Apartemen Studio vs Tipe Lain: Mana yang Paling Cocok untuk Anda?

7. Potensi Pengembangan di Masa Depan

Apakah ada potensi untuk meningkatkan nilai properti di masa depan?

• Renovasi: Bisakah properti direnovasi atau direnovasi ulang untuk meningkatkan nilai jual atau sewa?
• Penambahan Fasilitas: Apakah ada ruang untuk menambah fasilitas seperti garasi, kolam renang kecil, atau kamar tambahan yang bisa meningkatkan daya tarik?

Memilih properti yang layak dijadikan investasi membutuhkan riset mendalam, analisis cermat, dan pemahaman yang baik tentang pasar properti. Dengan memperhatikan ciri-ciri properti yang layak dijadikan investasi, Anda akan lebih siap untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan di pasar properti Indonesia. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari agen properti terpercaya atau konsultan finansial jika Anda merasa ragu.

Aplikasi PropNex+

Ingin tahu properti mana yang paling potensial untuk investasi Anda berikutnya? Temukan insight, analisis, dan listing pilihan terbaik hanya di PropNex+ dan mulai perjalanan investasi properti Anda bersama agen tepercaya.