Cara Menghitung KPR Agar Tidak Salah

13 June 2025 14:11

Kini KPR menjadi solusi paling populer dalam membeli properti. Bagaimana tidak, Anda hanya perlu mengeluarkan uang muka saja selebihnya mencicil hingga periode yang telah ditentukan.

Hanya saja, tak sedikit orang yang masih kebingungan untuk menghitung besaran cicilan KPR. Sejatinya, ada beberapa cara menghitungnya baik secara manual maupun berdasarkan jenis suku bunganya.

Lantas bagaimana cara menghitung KPR? Yuk, simak caranya berikut ini.

Baca Juga: Fitur Baru PropNex+ Jadikan KPR Lebih Mudah

Cara Menghitung KPR secara Manual

Ilustrasi cara menghitung KPR secara manual (pinterest.com)

Secara manual menghitung cicilan KPR dilakukan dengan menjumlahkan angsuran pokok dan bunga per bulannya. Nantinya, hasil perhitungan bergantung kepada jumlah pinjaman, bunga tetap, dan masa tenor.

Adapun rumus yang perlu diketahui untuk melakukan perhitungan cicilan KPR:

  • Cicilan pokok = Pinjaman / Tenor dalam bulan
  • Cicilan bunga per bulan = Pinjaman x Bunga tetap (%) x Tenor dalam tahun / Tenor dalam  bulan
  • Total cicilan KPR per bulan = Cicilan pokok + Cicilan per bulan

Baca Juga: 5 Tips Membeli Rumah Bekas, Dijamin Anti Rugi

Cara Menghitung KPR berdasarkan Jenis Suku Bunganya

Ilustrasi cara menghitung KPR berdasarkan jenis suku bunganya (pinterest.com)

Tak hanya sekedar menghitung secara manual, namun juga ada beberapa jenis cara menghitung cicilan KPR berdasarkan jenis suku bunganya. Antara lain:

1. Cara Menghitung Cicilan KPR Fixed Rate

Jenis suku bunga fixed atau tetap memberikan kepastian angsuran dengan cicilan per bulan yang sama sampai akhir masa kredit. Keuntungan lain, jika kondisi perekonomian negara sedang berfluktuasi, cicilan tidak akan mengalami perubahan.

Tak hanya itu, nasabah akan bebas denda walaupun melunasi cicilan di tengah masa tenor, sebab, jumlahnya selalu tetap.

Baca Juga: Apa Itu Take Over KPR? Pengertian, Jenis-jenisnya, dan Prosedurnya

2. Cara Menghitung Cicilan KPR Floating Rate

Untuk jenis suku bunga floating atau mengambang terkenal agak berisiko. Sebab, jumlah cicilannya bisa saja berubah setiap bulannya.

Ini akan menguntungkan bila terjadi penurunan suku bunga pasar sebab cicilan bulan itu juga berkurang. Sementara itu, kerugian dapat dialami jika suku bunga pasar meningkat lantaran cicilan juga akan naik.

Cara menghitung cicilan KPR floating rate sendiri harus dilakukan secara berkala sesuai suku bunga pasar setiap bulannya.

Baca Juga: Sistem Mortgage: Pengertian, Jenis, dan Prosedurnya

3. Cara Menghitung Cicilan KPR Capped Rate

Ada jenis suku bunga capped atau terbatas, dimana suku bunga sesuai dengan perkembangan pasar tetapi bank akan membatasinya.

Misalnya, jika suku bunga pasar adalah 8,75%, bank mungkin akan membatasi rate-nya di angka 10,5%. Sementara, suku bunga pasar naik sampai 12%, cicilannya akan sesuai dengan batas maksimalnya, yaitu 10,5%.

Dengan begitu, nasabah mendapat keuntungan saat suku bunga pasar turun sedangkan cicilan ketika sedang naik tidak akan melebihi batas. Untuk cara menghitungnya kurang lebih sama seperti floating, namun tetap ada batas bunga.

Baca Juga: Jual Rumah atau Sewa Rumah? Ini Untung dan Ruginya

4. Cara Menghitung Cicilan KPR Hybrid

Terakhir, terdapat jenis suku bunga hybrid atau gabungan. Jenis suku bunga ini gabungan dari fixed dan floating atau bisa juga dicampurkan dengan capped.

Nantinya, bank akan membagi penggunaan jenis suku bunga per tahun sesuai masa tenor yang diajukan. Cara menghitung cicilan KPR hybrid dengan mengikuti perhitungan-perhitungan sebelumnya.

Sehingga, perhitungan KPR per tahunnya sesuai dengan suku bunga yang ditentukan pada masa tersebut.

Baca Juga: Mengenal 5 Surat Penting Dalam Jual Beli Rumah

 Fitur Kalkulator KPR di PropNex+

Namun, bagi Anda yang masih bingung tidak perlu khawatir sebab aplikasi PropNex+ terdapat fitur Kalkulator KPR untuk membantu Anda menghitung angsuran KPR dengan lebih akurat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut;

A. Masukkan Harga Properti

Setelah masuk menu di aplikasi, klik Kalkulator KPR dan input harga rumah atau properti yang ingin dibeli. Pastikan untuk jumlahnya sesuai dengan harga pasar saat ini.

B. Tentukan Uang Muka (DP)

Setelah menentukan harga pasar, masukkan jumlah uang muka yang akan dibayarkan. Idealnya, uang muka KPR minimal 20% dari harga properti.

C. Pilih Jangka Waktu KPR

Selanjutnya, sesuaikan tenor KPR dengan kemampuan finansial Anda. Kalkulator PropNex+ akan otomatis menghitung besaran cicilan berdasarkan jangka waktu yang dipilih.

Baca Juga: 5 Tips Membeli Rumah Bekas, Dijamin Anti Rugi

D. Masukkan Suku Bunga

Jangan lupa untuk memasukkan nilai suku bunga yang berlaku. Anda dapat mencoba skenario suku bunga fixed atau floating untuk melihat perbandingannya.

 E. Tekan Tombol Hitung

Setelah semua kolom terisi tekan tombol hitung dan kalkulator akan menampilkan rincian cicilan bulanan, total pembayaran, serta estimasi biaya lain yang perlu dipersiapkan.

 Baca Juga: Mengenal 5 Surat Penting Dalam Jual Beli Rumah

Tahapan menggunakan Kalkulator KPR di PropNex+

Fitur cerdas ini mampu memudahkan Anda mempersiapkan dana finansial sesuai kebutuhan untuk mencapai hunian impian.

Penasaran dengan fitur kalkulator KPR ini? Yuk, download aplikasi PropNex+ dan konsultasikan dengan agen. Bersama PropNex Indonesia Anda dapat menjalani proses jual beli properti dengan tenang, aman, dan nyaman.

Berita Terbaru

Contact Person