12 Kesalahan Menjual Rumah yang Bikin Susah Laku

05 August 2025 18:00

Proses menjual rumah bisa jadi penuh "jebakan" jika tidak dipersiapkan dengan matang. Banyak pemilik rumah yang tanpa sadar melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang berakibat fatal. Sebut saja; rumah jadi susah laku, proses berlarut-larut, dan harga jual jatuh di bawah ekspektasi.

Padahal, dengan sedikit persiapan dan strategi, Anda bisa membuat proses penjualan berjalan jauh lebih mulus dan menguntungkan. Untuk memastikan properti Anda tidak berakhir "parkir" terlalu lama di pasaran, kenali dan hindari 12 kesalahan paling umum saat menjual rumah berikut ini.

1. Menetapkan Harga Terlalu Tinggi

Pemilik seringkali menetapkan harga berdasarkan nilai kenangan atau asumsi pribadi, bukan data pasar. Harga yang tidak realistis akan membuat calon pembeli enggan bahkan untuk sekadar bertanya.

Lakukan riset harga pasaran (analisis komparatif) untuk properti sejenis di lingkungan Anda. Bersikaplah objektif atau minta bantuan agen properti untuk menentukan harga yang kompetitif.

2. Mengabaikan Perbaikan Kecil

Keran bocor, cat mengelupas, atau gagang pintu yang goyang mungkin terlihat sepele bagi Anda yang sudah terbiasa. Namun bagi calon pembeli, ini adalah "bendera merah" yang menandakan rumah tidak terawat dan akan ada banyak biaya perbaikan di depan.

Alokasikan budget kecil untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan minor. Dampaknya pada persepsi pembeli akan jauh lebih besar dari biaya yang Anda keluarkan.

3. Tidak Membersihkan dan Merapikan Rumah (Decluttering)

Rumah yang penuh dengan barang pribadi dan perabotan yang menumpuk akan terasa sempit dan menyulitkan calon pembeli untuk berimajinasi.

Lakukan deep cleaning dan decluttering. Simpan barang-barang yang tidak esensial, kosongkan meja, dan singkirkan semua foto keluarga. Buat rumah senetral mungkin.

4. Menggunakan Foto Seadanya untuk Iklan

Di era digital, foto adalah gerbang pertama. Foto yang gelap, buram, atau diambil dari sudut yang aneh akan membuat iklan Anda langsung dilewati, seberapa bagus pun kondisi asli rumahnya.

Gunakan kamera beresolusi baik, ambil foto saat cahaya alami sedang melimpah (pagi/sore), dan pastikan rumah sudah dalam kondisi bersih dan rapi. Jika perlu, sewa jasa fotografer properti.

5. Dokumen Legalitas Tidak Siap

Calon pembeli sudah cocok dengan rumahnya, tapi ternyata IMB tidak ada atau sertifikat masih atas nama pemilik sebelumnya. Ini adalah pematah semangat instan yang bisa membatalkan transaksi.

Siapkan semua dokumen penting dari awal: SHM/HGB asli, IMB, bukti bayar PBB terakhir, dan KTP/KK sesuai nama di sertifikat.

6. Terlalu Kaku dalam Jadwal Kunjungan

Menolak kunjungan calon pembeli karena jadwal Anda yang padat adalah cara tercepat untuk kehilangan momentum. Pembeli yang serius biasanya ingin segera melihat properti.

Usahakan Anda memiliki waktu sefleksibel mungkin. Jika Anda sangat sibuk, titipkan kunci kepada agen properti tepercaya yang bisa mengakomodasi jadwal kunjungan.

7. "Menemani" Calon Pembeli Saat Berkunjung

Agen properti menunjukkan rumah kepada pasangan calon pembeli saat open house, bagian dari proses jual beli properti yang profesional.

Ilustrasi Menemani Calon Pembeli Viewing (pinterest.com)

Niatnya mungkin baik, tetapi terus mengikuti dan menjelaskan setiap sudut rumah justru membuat calon pembeli merasa tidak nyaman. Mereka tidak bisa berdiskusi secara bebas dengan pasangannya atau mengamati kekurangan dengan leluasa.

Sambut mereka dengan ramah, berikan gambaran umum, lalu biarkan mereka menjelajahi rumah dengan bebas. Siapkan diri untuk menjawab pertanyaan setelah mereka selesai berkeliling.

8. Menyembunyikan Masalah atau Kerusakan Besar

Menutupi bekas bocor dengan cat baru atau tidak jujur tentang masalah fondasi hanya akan menunda masalah. Jika masalah ini ditemukan setelah transaksi, Anda bisa menghadapi tuntutan hukum.

Bersikaplah transparan, jelaskan kondisi rumah apa adanya. Kejujuran justru akan membangun kepercayaan dan pembeli yang serius akan lebih menghargainya.

9. Terlalu Emosional Saat Negosiasi

Mudah tersinggung saat pembeli menawar harga di bawah permintaan adalah kesalahan fatal. Anggap negosiasi sebagai bagian dari proses bisnis, bukan serangan pribadi.

Tetapkan harga batas minimum di dalam pikiran Anda. Biarkan agen properti Anda yang menjadi penengah dalam proses negosiasi untuk menjaga objektivitas.

10. Mengabaikan Tampilan Depan Rumah (Curb Appeal)

Halaman depan yang berantakan, pagar berkarat, atau dinding depan yang kusam akan memberikan kesan pertama yang buruk bahkan sebelum pembeli masuk ke dalam rumah.

Rapikan taman, cat ulang pagar, dan pastikan area depan rumah terlihat bersih dan menyambut.

11. Pemasaran yang Terbatas

Hanya memasang spanduk "DIJUAL" di depan rumah sudah tidak cukup di zaman sekarang. Anda kehilangan ribuan calon pembeli potensial yang mencari properti secara online.

Pasang iklan rumah dengan manfaatkan semua kanal pemasaran: portal properti online seperti PropNex+, media sosial (Facebook Marketplace, Instagram), dan jaringan komunitas.

12. Lupa Menghitung Biaya Penjualan

Banyak penjual lupa bahwa hasil penjualan tidak akan utuh masuk ke kantong. Ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan, seperti PPh Final (2,5%), biaya notaris, dan komisi agen.

Buat estimasi biaya penjualan sejak awal agar Anda tahu berapa keuntungan bersih yang akan diterima dan tidak kecewa di akhir.

Baca Juga: 8 Tips Nego Harga Rumah di 2025 yang Jarang Diketahui!

Menjual rumah dengan sukses adalah tentang menghindari kesalahan sama banyaknya dengan melakukan hal yang benar. Dengan mengenali dan mengantisipasi 12 poin di atas, Anda sudah selangkah lebih maju untuk memastikan proses penjualan rumah Anda berjalan lancar, cepat, dan menguntungkan.

Melihat banyaknya potensi kesalahan, memiliki partner yang berpengalaman di sisi Anda bisa menjadi pembeda antara transaksi yang mulus dan yang penuh stres.

Tampilan aplikasi PropNex+ di layar smartphone, dengan tagline “Urusan Properti Lebih Mudah!” dan menu fitur pencarian properti, proyek hot, serta penawaran terbaik.

Aplikasi PropNex+

Tim konsultan properti PropNex Indonesia tidak hanya membantu Anda memasarkan rumah, tetapi juga memandu Anda dalam proses penjualan, mulai dari penentuan harga hingga negosiasi akhir.

Jangan biarkan kesalahan kecil merugikan Anda. Download aplikasi PropNex+ dan hubungi agen untuk strategi penjualan properti yang lebih cerdas dan aman!

Berita Terbaru

Contact Person