Sektor Properti Pulih, Dapur 9 Juta Pekerja Ngebul Lagi!

Editor : team redaksi
Terbit : 08/06/2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyatakan kebijakan pelonggaran loan to value (LTV) untuk sektor properti memberikan dampak yang positif. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial tumbuh 13,95% year on year (yoy).
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Juda Agung mengatakan, dampak positif ini tidak hanya bagi developer maupun perbankan, tetapi juga pada penyerapan tenaga tenaga kerja.

"Paling tidak 8 juta sampai 9 juta pekerja akan terdampak positif karena geliat sektor properti ini," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Property Week, Senin (7/6/2021).


Menurut Juda, sektor properti memiliki multiplier effect dengan sektor lainnya. Seperti sektor semen hingga baja yang banyak pekerjanya dihentikan selama pandemi Covid-19 tahun lalu.

"Sehingga memang sektor ini berpotensi menyerap lagi tenaga kerja yang selama Covid-19 mengalami layoff, sehingga ini akan mendorong pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.

Dengan catatan ini, maka ia menekankan bahwa koordinasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Pemerintah dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong sektor ini berjalan dengan baik. Ke depan, koordinasi antara moneter, fiskal dan sektor lainnya akan dipererat untuk bisa memulihkan perekonomian nasional lebih cepat.

"Hasil assement kami, kebijakan makroprudensial ini cukup memberikan hasil yang positif. Bisa mendorong baik dari sisi suplay maupun demand," jelasnya.