Bagi-bagi Sertifikat, Jokowi: 2014 Saya Masuk Desa Isinya Sengketa Lahan

Editor : team redaksi
Terbit : 21/12/2021

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sertifikat tanah di Tarakan, Kalimantan Utara. Dalam penyerahan sertifikat itu, Jokowi pun menegaskan masyarakat kini punya kepastian hukum.

"Saya senang pada siang hari ini Bapak Ibu semuanya telah memegang sertifikat, ini adalah kepastian hukum, hak atas tanah yang bapak ibu miliki," katanya seperti disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).

"Bapak sudah punya, sudah garap tambak, garap lahan, sudah 10 tahun, 15 tahun tapi belum punya sertifkat artinya sewaktu-waktu lahan itu bisa diberikan ke yang lain dan Bapak Ibu sekalian nggak bisa nuntut apa-apa," sambungnya.

Jokowi ingin sengeketa tanah jangan sampai terjadi lagi. Pada 2014, Jokowi mengaku mendapat banyak informasi soal sengketa lahan. Hal itu terjadi karena masyarakat tidak memegang sertifikat tanah.

"Jangan sampai nanti terjadi banyak sengkata tanah, dulu saya masuk 2014, saya masuk ke kampung ke desa isinya ke kuping saya sengketa lahan, sengketa tanah. Isinya tetangga dengan tetangga, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan BUMN masyarakat dengan swasta karena nggak pegang ini," katanya.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sertifikat tanah di Tarakan, Kalimantan Utara. Dalam penyerahan sertifikat itu, Jokowi pun menegaskan masyarakat kini punya kepastian hukum.
"Saya senang pada siang hari ini Bapak Ibu semuanya telah memegang sertifikat, ini adalah kepastian hukum, hak atas tanah yang bapak ibu miliki," katanya seperti disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (21/12/2021).

"Bapak sudah punya, sudah garap tambak, garap lahan, sudah 10 tahun, 15 tahun tapi belum punya sertifkat artinya sewaktu-waktu lahan itu bisa diberikan ke yang lain dan Bapak Ibu sekalian nggak bisa nuntut apa-apa," sambungnya.

Jokowi ingin sengeketa tanah jangan sampai terjadi lagi. Pada 2014, Jokowi mengaku mendapat banyak informasi soal sengketa lahan. Hal itu terjadi karena masyarakat tidak memegang sertifikat tanah.

"Jangan sampai nanti terjadi banyak sengkata tanah, dulu saya masuk 2014, saya masuk ke kampung ke desa isinya ke kuping saya sengketa lahan, sengketa tanah. Isinya tetangga dengan tetangga, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan BUMN masyarakat dengan swasta karena nggak pegang ini," katanya.

Baca artikel detikfinance, "Bagi-bagi Sertifikat, Jokowi: 2014 Saya Masuk Desa Isinya Sengketa Lahan" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5864689/bagi-bagi-sertifikat-jokowi-2014-saya-masuk-desa-isinya-sengketa-lahan.