7 Desain Rumah Scandinavian yang Populer di Indonesia

Demam desain Scandinavian telah melanda dunia arsitektur dan interior, tak terkecuali di Indonesia. Gaya yang berasal dari negara-negara Nordik ini berhasil memikat banyak hati karena filosofinya yang mengedepankan kesederhanaan, fungsionalitas, dan kedekatan dengan alam.

Namun, bagaimana cara mengadaptasi desain dari negara empat musim ini agar selaras dengan iklim tropis Indonesia? Jawabannya terletak pada penyesuaian material dan tata ruang. Berikut adalah 7 inspirasi desain rumah Scandinavian yang telah disesuaikan dan sedang populer di Indonesia.

1. Rumah Scandinavian Klasik dengan Sentuhan Modern

Ilustrasi Rumah Scandinavian Klasik Modern (pinterest.com)

Gaya Scandinavian satu ini memiliki bentuk unik dengan fasad berbentuk segitiga yang menyerupai lumbung (barn house), dan jendela-jendela besar untuk menangkap cahaya alami. Model ini sering dimodifikasi dengan atap yang lebih tinggi untuk sirkulasi udara yang lebih baik dan penambahan teras untuk bersantai.

• Ciri Khas: Atap pelana yang curam, palet warna netral (putih, abu-abu muda), dan ekspos material kayu pada dinding atau pilar.
• Tips: Gunakan kayu olahan yang tahan rayap dan cuaca seperti kayu ulin, merbau, atau WPC (Wood Plastic Composite) untuk eksterior.

2. Scandinavian Tropis: Harmoni Alam dan Fungsionalitas

Ilustrasi Rumah Scandinavian Tropis (pinterest.com)

Untuk beradaptasi dengan iklim tropis, desain Scandinavian ini lebih menekankan pada bukaan dan ventilasi silang. Jendela besar tidak hanya untuk estetika, tetapi juga jalur utama sirkulasi udara. Penambahan tritisan (atap tambahan) yang lebih lebar juga penting untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung ke dalam ruangan.

• Ciri Khas: Banyak bukaan, roster (lubang angin) dengan desain geometris, dan integrasi taman atau inner courtyard untuk membawa kesejukan.
• Tips: Kombinasikan kaca dengan kisi-kisi kayu untuk menjaga privasi sekaligus memungkinkan aliran udara.

3. Desain Compact untuk Lahan Terbatas

Ilustrasi Rumah Scandinavian Design Compact (pinterest.com)

Siapa bilang rumah Scandinavian harus besar? Di perkotaan Indonesia dengan lahan yang semakin terbatas, gaya ini justru sangat cocok. Kuncinya adalah memaksimalkan ruang vertikal dan menggunakan perabotan multifungsi. Desain rumah tumbuh dengan konsep Scandinavian juga menjadi pilihan cerdas.

• Ciri Khas: Denah ruang open-plan yang menggabungkan ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Pemanfaatan area bawah tangga dan furnitur built-in.
• Tips: Gunakan warna cat putih dominan untuk menciptakan ilusi ruang yang lebih luas dan lapang.

4. Pesona High Ceiling yang Megah

Ilustrasi Rumah Scandinavian dengan High Ceiling (pinterest.com)

Salah satu daya tarik utama arsitektur Scandinavian adalah penggunaan plafon yang tinggi. Desain ini tidak hanya memberikan kesan megah dan lapang, tetapi juga sangat fungsional untuk iklim Indonesia. Ruang vertikal yang besar membuat suhu di dalam rumah menjadi lebih sejuk karena panas akan naik ke atas.

• Ciri Khas: Plafon miring mengikuti bentuk atap (exposed ceiling), penggunaan lampu gantung sebagai titik fokus, dan jendela vertikal yang tinggi.
• Tips: Ekspos struktur atap dengan material kayu untuk menambah kehangatan dan karakter pada ruangan.

5. Perpaduan Material Kayu dan Sentuhan Industrial

Ilustrasi Rumah Scandinavian Industrial (pinterest.com)

Tren ini menggabungkan kehangatan kayu khas Scandinavian dengan kekokohan material industrial seperti beton ekspos, baja hitam, dan batu bata. Hasilnya adalah tampilan yang maskulin, modern, namun tetap terasa homey dan nyaman.

• Ciri Khas: Dinding beton ekspos, lantai acian semen, dikombinasikan dengan lantai parket kayu, furnitur kayu, dan kusen jendela berwarna hitam.
• Tips: Gunakan pencahayaan hangat (warm light) untuk menyeimbangkan kesan dingin dari material industrial.

6. Gaya Japandi: Ketika Timur Bertemu Utara

Ilustrasi Rumah Japandi (pinterest.com)

Japandi adalah fusi antara filosofi Scandinavian (hygge) dan Jepang (wabi-sabi). Keduanya sama-sama mencintai kesederhanaan, material alami, dan kerapian. Gaya Japandi cenderung lebih hangat dan menggunakan palet warna yang sedikit lebih gelap dibandingkan Scandinavian murni.

• Ciri Khas: Furnitur dengan kaki-kaki pendek, penggunaan elemen bambu atau rotan, palet warna earth tone (krem, cokelat muda), dan dekorasi yang minim.
• Tips: Fokus pada kualitas daripada kuantitas. Pilih beberapa perabotan berkualitas tinggi dengan desain yang tak lekang oleh waktu.

7. Fasad Asimetris yang Artistik dan Unik

Ilustrasi Rumah Scandinavian Fasad Asimetris (pinterest.com)

Bosan dengan bentuk yang itu-itu saja? Desain Scandinavian modern mulai bermain dengan bentuk atap dan fasad yang asimetris. Perbedaan ketinggian atap atau penempatan jendela yang tidak sejajar justru menciptakan tampilan yang dinamis dan artistik tanpa meninggalkan prinsip kesederhanaan.

• Ciri Khas: Bentuk atap yang tidak simetris, kombinasi material yang kontras pada fasad (misalnya kayu dan dinding plester), serta penataan jendela yang unik.
• Tips: Meskipun asimetris, pastikan komposisi visualnya tetap seimbang agar tidak terlihat aneh.

Filosofi yang Bisa Disesuaikan

Rumah Scandinavian lebih dari sekadar tren visual; ini adalah tentang menciptakan ruang hidup yang nyaman, fungsional, dan menenangkan. Dengan penyesuaian yang tepat pada material dan tata ruang, desain satu ini terbukti sangat fleksibel dan relevan untuk diterapkan pada hunian impian di Indonesia. Kunci utamanya adalah kesederhanaan, memaksimalkan cahaya alami, dan sentuhan material alam yang hangat.

Baca Juga: 5 Tren Properti 2025: Peluang Investasi di Tengah Lanskap yang Berubah

Tertarik untuk Melihat Pilihannya?

Aplikasi PropNex+

Ribuan rumah menanti untuk ditemukan. Jelajahi berbagai pilihan properti dengan desain minimalis dan Scandinavian di seluruh Indonesia langsung dari genggaman Anda. Siapa tahu, hunian ideal Anda hanya sejauh satu klik.

Jelajahi Pilihan Properti di Aplikasi PropNex+ di Sini!